Avengers : Infinity war part 1 (2018), Takdir Semesta Menuju Kehancuran.
Suguhan film superhero dari Marvel memang selalu
menarik untuk diikuti. Bukan hanya karena konsep MCU (Marvel Cinematic
Universe) milik mereka saja yang selalu membuat banyak orang penasaran, namun
juga visual efek yang fantastis dari berbagai karakter dan latar tempat pertarungan
yang sangat memukau, penuh warna, benar-benar sukses membawa ciri khas dalam
dunia Marvel. Saking hebatnya teknik animasi mereka, penulis berandai-andai
bahwa mungkin akan merasa sangat antusias sekali bila ada film live action dari salah satu seri Gundam
yang menyuguhkan visual latar dan robot yang keren, sedahsyat visual animasi di
film-film Marvel.
Duet Anthony dan
Joe Russo di dalam kursi sutradara berhasil menghasilkan film aksi yang
menegangkan dari menit awal hingga akhir. Kemampuan pengarahan film yang
mumpuni dari dua sutradara kembar terseut juga ditunjang dengan naskah yang
ciamik dari duet Christopher Markus dan Stephen McFeely. Jangan kaget kalau popcorn kalian akan tersisa banyak di
akhir film karena setiap detik adegan sayang untuk dilewatkan dan tak ingin
berpaling sedikitpun pada layar bioskop untuk sekedar meraih cemilan tersebut.
Sederet aktris dan aktor kawakan holywood
akan menyuguhkan sajian akting yang memukai.
Sebelum menonton
film ini yang memang sudah sangat dinantikan para penggemar tokoh-tokoh
pahlawan super Marvel, penulis sebelumnya memikirkan gambaran kemungkinan bahwa
nantinya perang akan terjadi secara penuh di bumi antara seluruh superhero di alam semesta melawan Thanos
beserta seluruh bala bantuannya. Semacam adegan tawuran antar sekolah tetapi
bedanya ada pada kekuatan super yang dimiliki setiap karakter baik superhero ataupun musuh-musuhnya. Ternyata tidak, pertarungan dalam film
ini terbagi menjadi beberapa latar tempat yang berbeda-beda namun disusun
secara berurutan dan bertautan antara satu dengan yang lainnya. Bagi beberapa
orang mungkin telah mengetahui mengenai latar tempat bertarung yang
berbeda-beda tersebut dari rangkaian trailer
film rilisan Marvel sebelumnya.
Pertarungan hidup
mati para superhero semua dilakukan dengan
satu tujuan yakni untuk mencegah Thanos mendapatkan semua Infinity Stone. Pada film-film Avengers sebelumnya, telah
dimunculkan beberapa Infinity Stone
seperti Tesseract yang merupakan Space Stone dalam wadah berbentuk kubus
bercahaya sedikit kebiruan muncul sebagai inti cerita di film Captain America: The First Avengers
(2011) dan Avengers (2012), Aether yakni Reality Stone dalam film Thor:
The Dark World (2013), Orbs wadah
dari Power Stone dalam film Guardians of the Galaxy (2014), Mind Stone dalam film The Avengers : Age of Ultron (2015) yang
pada akhirnya digunakan oleh Tony Stark dan Bruce Banner dalam penciptaan
Vision, Eye of Agamotto Necklace yang
merupakan wadah dari Time Stone memulai
debutnya di film Doctor Strange (2016),
tinggal tersisa satu batu terakhir yakni Soul
Stone yang muncul di film ini dengan tempat yang tak terduga disertai
adegan pengorbanan yang tak terduga pula dari Thanos.
Tak ada waktu
bernapas yang tenang dan nyaman untuk penonton. Kejadian demi kejadian
terbangun logis membentuk alur plot yang masuk akal untuk dipahami. Kehancuran
yang terjadi pada Asgard sebelumnya di film Thor
: Ragnarok (2017), membawa Thor dan bangsanya yang selamat pergi mencari
tempat tinggal baru. Tujuan para Asgardian adalah bumi. Di dalam pesawat luar
angkasa mereka yang hendak menuju bumi tersebut, tiba-tiba dicegat oleh kapal
luar angkasa yang sangat besar dengan persenjataan lengkap. Adegan tersebut
muncul pada akhir film Thor : Ragnarok
(2017).Ya, mereka adalah kelompok pasukan yang dimiliki oleh Thanos.
Bagi yang
menonton film Thor : Ragnarok (2017) pasti
mengetahui bahwa Tesseract yang
merupakan Space Stone sesaat sebelum
Asgard hancur oleh bencana yang disebut Ragnarok, telah diselamatkan dan dipungut
oleh adik Thor, yup benar Loki. Ia enyembunyikannya dari Thor. Pada
menit-menit awal kita langsung disuguhkan pada kejadian tragis yang dialami
oleh Thor dan sebagian kecil bangsanya yang selamat. Apakah rencana licik Loki
akan berhasil?. Buruan ke bioskop dan saksikan sendiri ya. Bagi yang masih awam
dengan plot yang ada pada infinity war
ini, penulis sarankan untuk menyaksikan terlebih dahulu film sebelumnya minimal
Thor : Ragnarok (2017) dan Captain America: Civil War (2016). Dua
film tersebut menurut penulis sudah cukup mampu menambah sensasi tersendiri
ketika melihat adegan-adegan yang mengundang emosi dan empati di film ini.
Pertarungan
sengit dengan efek visual yang sangat menawan telah disuguhkan pada menit-menit
awal. Masing-masing dunia menampilkan ciri khasnya tersendiri. Musik latar yang
khas mengidentikkan film-film superhero marvel
sebelumnya seperti Black Phanter, Dr,
Strange, Spiderman, Guardians of the Galaxy dan lainnya mampu tampil serasi
mempercantik transisi saat berpindah latar tempat. Nyaris sedikit sekali adegan
santai yang terdapat di film ini. Meskipun begitu, setiap kejadian di film ini
disusun dengan sangat rapi. Setiap pertempuran para pahlawan super terangkai
dengan baik dan menciptakan transisi kejadian yang tidak terkesan dipaksakan.
Tidak mudah untuk menghalau Thanos. Makhluk dari planet Titan ini memang
digambarkan sangat kejam dan jenius. Kalian akan dimanjakan oleh efek visual
dari trik-trik sang penyihir pengguna Eye of Agamotto wadah dari Time Stone, ya benar Dr.Strange atau
terkagum-kagum dengan peralatan canggih terbaru milik Iron Man. Kalian ingin dua karakter tersebut
bertempur bersama dengan gaya yang keren? Impian kalian akan terkabul.
Tambahkan juga Spiderman dalam
pertempuran tersebut. Visual yang dihasilkan sangatlah hebat. Kecepatan gerak
si laba-laba merah biru berpadu dengan trik sihir dokter bedah dan kekuatan
laser otomatis dari manusia bertopeng besi. Tunggu tidak hanya itu saja, jangan
lupakan tim Guardian of the Galaxy yang
juga akan ikut ambil bagian dalam memperkaya koreografi pertarungan.
Para pahlawan di
film ini telah diberikan peran secara seimbang. Mereka akan saling terlibat
kedalam pertarungan yang sangat beresiko. Menciptakan sajian pertarungan yang
hebat disertai strategi tempur yang maksimal namun terkadang dengan tingkat
kesuksesan yang sangat kecil. Bisa dibilang bahwa film ini sedikit lebih kejam
dari film-film marvel sebelumnya. Banyak bertebaran karakter-karakter pahlawan
maupun pembantunya yang akan disudahi perannya disini. Meskipun beberapa dari
mereka baru mengenal satu sama lain di film ini seperti Dr. Strange dan Iron Man berikut Spiderman, di sisi lain kerjasama Thor dan Rocket si rakun
serta Groot, yang diharuskan
bekerjasama meski baru beberapa jam saling mengenal. Namun karena masa depan
alam semesta mereka diujung tanduk berikut Thor yang ingin sekali menghabisi
Thanos karena kejadian di awal film yang tragis baginya, membuat para karakter
tersebut harus segera saling bekerjasama dan menyingkirkan ego masing-masing. Mereka
memiliki musuh yang sama dan teramat kuat, jalan terbaik bagi mereka untuk
setidaknya menciptakan kesempatan menang melawan Thanos adalah menyatukan
kekuatan.
Penjahat yang
tak sekedar ingin menghancurkan alam semesta. Karakter Thanos dibangun dengan
sangat menarik. Impian bijaknya adalah untuk menyeimbangkan alam semesta dengan
menghapuskan sebagian dari jumlah populasi yang ada melalui kekuatan dari
keenam batu tersebut.
Poin tersebutlah yang membuat sedikit rasa simpati muncul
pada karakter seperti Thanos namun sekaligus menjadi ancaman bagi seluruh
makhluk di berbagai galaxy karena ambisinya. Pemikiran sang villain utama ini sangat sederhana. Baginya,
jalan satu-satunya untuk menyeimbangkan antara sumber daya alam dan populasi yang
terus menerus berkembang adalah memaksakan pemusnahan atau eliminasi populasi
makhluk secara acak hingga separuhnya. Hasil dari rencara tersebut akan
menjamin kelangsungan sumber daya alam bagi populasi-populasi yang masih
bertahan dari seleksi alam ala Thanos ini. Untuk melaksanakan rencana besar nan
kejamnya ini dibutuhkan kekuatan dari keenam Infinity Stones. Mampukah Thanos menjalankan rencana besarnya?
Akankah seluruh kekuatan pahlawan super yang telah bersatu tak memiliki
kesempatan menandingi kekuatan penuh dari seluruh Infinity Stones? Jawabannya ada di film ini.
Sisipan humor
khas karakter-karakter seperti Thor, Star-Lord,
si Drax berotot yang khas dengan ketawanya yang garing bahkan Spiderman. Dibeberapa
adegan, humor khas mereka mampu menyeimbangkan suasana yang sedari awal telah
menunjukkan berbagai kepiluan. Porsi humornya sangat pas dan disisipkan antara
adegan-adegan yang cukup teganf sebenarnya tidak pada waktunya untuk tertawa.
Tidak berlebihan memang dan terkesan natural. Karakter khas seperti Drax dalam
kelompok Guardians of the Galaxy
masih membawakan kita kekocakan tingkah lakunya. Thor yang juga bersifat ceplas-ceplos dalam berekspresi dan terkesan
sebagai pria berotot yang konyol dan tak pernah berpikir panjang ketika
melakukan sesuatu tetap dibawakan dengan sempurna. Bayangkan percakapan yang
terjadi antara Rocket, Thor dan Groot
di dalam satu kapal. Stop, jangan dibayangkan. Langsung tonton saja di filmnya.
Tidak ada percakapan diantara mereka yang tidak mengundang kalian untuk
tertawa. Thor yang polos, Rocket yang sangat jahil dan Groot yang hanya sering mengoceh “I am groot” sambil wajahnya berekspresi
terkadang acuh, terkadang serius. Setidaknya para karakter yang memang humoris
tak pernah kehilangan selera humor mereka meskipun disaat mereka dihadapkan
oleh pertaruhan nasib dari kehancuran alam semesta.
Dengan semua
kejadian tragis nan kejam sebetulnya film ini kurang sesuai bila ditonton oleh
anak usia dibawah remaja. Meskipun adegan vulgar tidak nampak dalam film dan
hanya sebatas ciuman itupun hanya sebentar diselingi oleh humor pula. Tetap
saja adegan terbunuhnya berbagai karakter di film ini melalui cara-cara yang
tragis tidak begitu cocok untuk anak-anak yang berada pada umur kisaran sekolah
dasar. Peran orang tua sangat diperlukan disini. Anak-anak pada rentang usia
dibawah umur perlu pendampingan ketika menonton karena cerita yang disajikan
memang sedikit rumit untuk dipahami. Namun tentunya, film ini sudah sesuai
dengan rentang umur remaja. Isu sumber daya alam yang dibawa oleh karakter Thanos
juga salah satu penyebab bahwa film ini menyajikan alur cerita yang kompleks.
Apakah film ini
akan memiliki akhir yang bahagia, bagi Thanos atau seluruh populasi di alam
semesta?. Akhir cerita masih menjadi misteri di film ini setidaknya untuk
sementara waktu saja hingga part 2
dari Avengers : Infinity War dirilis
tahun depan. Kita saksikan apakah nantinya para pahlawan super yang tersisa
mampu merebut kembali semua yang telah direnggut oleh Thanos atau sebaliknya?. Oh
iya kemanakah Hawk Eye dan Ant-man? Penulis berharap dua karakter ini akan
menjadi kunci di film part 2 Avengers : Infinity War tahun depan.
Komentar
Posting Komentar